Makalah bina bina anak muslim berbasis masjid (bam-bim)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkn kehadirot Allah yang Maha Gofur. Rahmat dan Salam Nya semoga terlimpah curahkan kepada Paduka Agung Nabi besar Muhammad SAW. semoga dengan membuat nya makalah ini kami bisa di terima, dan menjadikan hikmah petunjuk bagi kami dan semua kalangan masyarakat. Bahwasanya pendidikan paud anak usia dini (PAUD) berbasis masjid telah tersusun. Paduan ini diperuntukan terutama bagi para pendidik Ustadz/Ustadzah PAUD dan para penyelenggara pendidikan non formal yang peduli terhadap pendidikan anak usia dini.
Maka ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kepedulian terhadap anak usia dini dari aspek relijius dengan mengoptimalkan lingkungan masjid sehingga diberi judul “Bina Anak Muslim Berbasis masjid” yang disingkat BAMBIM. Masjid merupakan wadah/tempat yang sangat kondusif untuk membimbing dan mendidik anak usia dini sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Ass-Sunah. Sehingga anak usia dini diharapkan memiliki pondasi yang kuat untuk menjadi generasi baru yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan berakhlakul karimah.
Saya sendiri dalam penyusunan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu jika hendak diimplementasikan perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian dengan karakteristik kelompok sasaran maupun sumber pendukung. Begitu pula kritik dan saran sangat diperlukan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kehadirat Ilahi Robbi yang maha pemurah kami berserah diri semoga makalah ini bermanfaat.















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR     i
DAFTAR ISI     ii
BAB I PENDAULUAN     1
A.    Latar Belakang    1
B.    Dasar    2
C.    Tujuan    2
D.    Visi dan Misi    2
BAB II PROGRAM BINA ANAK MUSLIM BERBASIS MASJID    4
A.    Pengertian    4
B.    Tujuan Program    4
1.    Tujuan Umum    4
2.    Tujuan Khusus    5
BAB III PENYELENGGARAAN PROGRAM BINA ANAK MUSLIM
BERBASIS MASJID    8
A.    Persiapan    8
B.    Pelaksanaan    8
BAB IV PENUTUP    13
DAFTAR PUSTAKA    14
























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan intervensi positif lingkungan yang diperlukan dalam rangka pembentukan dan perkembangan kemampuan optimal anak. Melalui program pembinaan pendidikan dasar program pendidikan anak usia dini perlu dilaksanakan secara terpadu yang mencakup aspek pelayanan pendidikan, kesehatan dan gizi yang diarahkan terjadinya perbaikan dari seluruh aspek perkembangan anak.
Anak merupakan asset keluarga, masyarakat dan bangsa sehingga harus mendapatkan pembinaan jasmani, mental spiritual dan sosial sejak dini, mengingat pada usia 0-6 tahun merupakan masa menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan sejak awal bagi anak usia dini cukup penting dan sangat menentukan masa depannya. Seperti kita ketahui penyerapan pendidikan anak usia dini melalui pendidikan (TKD) sangatlah kecil sehingga menimbulkan permasalahan bagi anak yang masuk SD.
Rendahnya layanan pendidikan anak usia dini antara lain disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1.    Lembaga penyelenggara terkonsentrasi di perkotaan
2.    Rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat atau orang tua
3.    Rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat atau orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini sehingga menimbulkan rendahnya partisifasi masyarakat atau orang tua untuk memasukan anak-anaknya mengikuti pra sekolah.
4.    Terbatasnya kesempatan bagi tenaga pendidik anak usia dini untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan sejenis.
5.    Terbatasnya dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan program pendidikan anak usia dini.
Secara yuridis formal telah keluar undang-undang No 20 tahun 2003 tentang system pendidikn nasional. Indonesia telah memiliki pijakan yang lebih kuat untuk melaksanakan pendidikan anak usia dini. Selain itu sejak tahun 2001 Departemen Pendidikan Nasional telah ada direktorat pendidikan anak usia dini yang dengan sendirinya akan lebih berkembang program-program yang berkaitan dengan pengembangan anak usia dini sehingga merata keseluruh daerah, apalagi presiden Republik Indonesia telah secara resmi pencanangan pelaksanaan pendidikan anak usia dini pada hari anak nasional tanggal 23 Juli 2003 di Ancol.
Dengan mengacu pada UU SPN No 20 tahun 2003pasal 28 ayat 2 bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan anak usia dini pada pendidikan jalur non formal berbentuk kelompok bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.
Strategi yang akan ditempuh dalam kegiatan ini adalah :
1.    Pemanfaatan masjid-masjid yang tersebar di Kabupaten/Kota hingga kepelosok.
2.    Pemnfaatn unsur-unsur di lingkungan yang telah dibangun sejak lama antara DMI dan berbagai unsur.

B.    Dasar
1.    Undang-undang Dasar Tahun 1945
2.    Garis-garis Besar haluan Negara tahun 1945
3.    Undang-undang No. 4 tahun 1994 tentang Kesejahteraan Anak
4.    Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional pasal 28 mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
5.    (Qs.Al-Alaq : 1-5) Hadits-hadits Soheh tentang pentingnya mendidik anak sejak dini.

C.    Tujuan
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut.
1.    Memberikan pemahaman tentang kerangka Model Penyelenggaraan Bina Anak Muslim Berbasis Masjid.
2.    Memberikan arah dalam melaksanakan penyelenggaraan bina anak muslim berbasis masjid.
3.    Membantu anak-anak yang tidak mampu masuk Taman Kanak-Kanak atau sejenisnya mempersiapkan diri untuk masuk Sekolah Dasar, melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilingkungan Masjid.

D.    Visi dan Misi
1.    Visi Program PAUD
Terwujudnya anak-anak muslim yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, dan berakhlakul karimah.
2.    Misi Program PAUD
Untuk mencapai Visi diatas maka diajukan Misi sebagai berikut :
a.    Memberikan layanan pendidikan bagi anak usia dini muslim melalui kegiatan bermain sambil belajar yang dapat menumbuh kembangkan fisik, psikis, emosi, sosial, dan bahasanya.
b.    Memberikan kondisi pembelajaran yang dapat mengembangkan kebiasaan beramal dan berakhlakul karimah secara ikhlas.
c.    Meningkatkan kesadaranorang tua untuk mendidik anak sejak usia dini secara sistematis sesuai dengan kondisi yang ada.






























BAB II
PROGRAM BINA ANAK MUSLIM BERBASIS MASJID

A.    PENGERTIAN
Program PAUD Bina Anak Muslim Berbasis Masjid dapat dibagi menjadi empat pengertian yaitu :
1.    Program adalah rencana konperhensif yang memuat pemanfaatan sumber-sumber dalam pola yang terintegrasi serta urutan tindakan kegiatan yang dijadwalkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Program menggariskan apa, oleh siapa, bilamana dan dimana tindakan akan dilakukan.
2.    Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
3.    Bina anak muslim dapat diartikan sebagai upaya meningkatkan, menumbuh kembangkan kepribadian anak usia dini agar menjadi anak muslim yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, berakhlakul karimah serta bertumbuh dan berkembang secara fisik, psikis, emosi, sosial, dan bahasa.
4.    Berbasis masjid adalah kegiatan PAUD yang bertempat di masjid dan dilingkungan sekitarnya dengan mengangkat nilai-nilai masjid sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan islam tempat penyampaian wahyu-wahyu Allah SWT dan tempat menjalin ukhuwah islamiyah, sebagai pencerahan peningkatan kecerdasan dan amal bagi anak usia dini.
Program ini merupakan program PAUD Sejenis (SPS) yaitu salah satu bentuk pelayanan PAUD yang kegiatannnya memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaan/kegiatan program yang berkaitan dengan waktu, sarana, dan pendekatan pembelajaran serta penilaian. Untuk hal tersebut maka nama kegiatan ini disebut PAUD “Bina Anak Muslim Berbasis Masjid” (BAM-BIM).

B.    Tujuan Program
1.    Tujuan Umum
Mensosialisasikan program Satuan PAUD Sejenis (SPS) dalam bentuk penyelenggaraan PAUD “Bina Anak Muslim Berbasis Masjid” sehingga diharapkan tumbuhnya kesadaran pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada masyarakat sasaran secara umum.

2.    Tujuan Khusus
a.    Tersusunnya Model Bina Anak Muslim Berbasis Masjid
b.    Terselenggara dan tersosialisasikannya lembaga layanan pendidikan anak usia dini melalui program Bina Anak Muslim berbasis Masjid
c.    Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelayanan PAUD
d.    Menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini.
e.    Menghimpun anak-anak usia dini dalam program pendidikan yang lebih terorganisir dengan penataan yang sistematis di masjid.
f.    Meningkatkan keterampilan pengelola dalam menyelenggarakan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini yang bernapaskan nilai-nilai Masjid.
g.    Mendidik anak-anak usia dini muslim menjadi sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan berakhlakul karimah.
h.    Meningkatkan keterampilan pengelola dalam menjalin kemitraan untuk terselenggaranya pelayanan pendidikan anak usia dini di masjid.

Komponen-komponen penyelenggaraan Bina Anak Muslim berbasis Masjid adalah sebagai berikut :
1.    Peserta Didik
a.    Anak
-    Prioritas usia 2-4 tahun
-    Beragama Islam
b.    Orang tua
-    Orang tua terutama yang memiliki anak usia dini
-    Beragama islam
-    Memiliki keinginan menindak lanjuti pendidikan anak di rumah
2.    Program belajar
a.    Kurikulum
Kurikulum merupakan rencana pembelajaran yang tersusun secara sistematik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
b.    Pada Umumnya bahan belajar yang disampaikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan :
-    Peserta didik
-    Orang tua pengasuh
c.    Waktu Belajar
Kegiatan BAMBIM dapat dilakukan minimal 2 kali seminggu setiap pertemuan 2 jam (120 menit) atau sesuai dengan komitmen dengan oprang tua. Waktu belajar disesuaikan dengan kondisi daerah, namun idealnya pagi hari antara jam 08:00 – 10:00 WIB
d.    Metode belajar
Metode belajar yang digunakan diantaranya melalui :
1.    Bermain, sebagai arena belajar anak
2.    Bercerita (Qishash)
3.    Bernyanyi (Nadhoman)
4.    Peragaan/demontrasi
5.    Latihan
6.    Bermain peran
7.    Bercakap-cakap
8.    Eksplorasi

3.    Tempat/panti belajar
Tempat kegiatan : masjid, Mushola, atau tempat lain yang layak dan aman
a.    Jenis dan fungsi
Pada dasarnya ada dua jenis tempat belajar/bermain peserta didik, yakni :
1.    Didalam ruangan/kelas
2.    Diluar ruangan untuk bermain
b.    Kriteria
1.    Lokasi mudah dijangkau oleh peserta didik
2.    Tidak membahayakan peserta didik
3.    Ada ruangan belajar atau ruangan bermain
4.    Leluasa untuk bergerak
5.    Ada tempat penyimpanan sarana belajar
6.    Penerangan cukup
7.    Ada pentilasi
8.    Ada wc
9.    Lingkungan teratur
4.    Sarana
Sarana belajar dibedakan menjadi dua :
a.    Sarana belajar minimal yang berkaitan dengan administrasi
b.    Sarana belajar yang tersedia sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar
5.    Ragi/Motifasi Belajar
Tujuan Ragi/Motipasi Belajar :
a.    merangsang peserta didik dan orang tua agar bergerak mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b.    Menghilangkan kejenuhan atau rasa bosan peserta didik atau orang tua
Jenis Ragi?Motifasi belajar bias berupa :
a.    Pemberian hadiah pada anak yang rajin
b.    mengadakan perlombaan sesuai kelompok usia
c.    Tampl dalam kreasi seni dan pertunjukan lainnya
d.    Rekreasi
e.    keterampilan memasak dan keterampilan praktis lainnya.
6.    Hasil Belajar
Kegiatan Bina Anak Muslim Berbasis Masjid dikatakan berhasil apabila :
a.    Peserta didik memiliki : Pertumbuhan dan perkembangan kemampuannya diatas kemampuan rata-rata sesuai dengan tahap perkembangan anak seusianya
b.    Peserta didik memiliki ketaatan beribadah dan berakhlakul karimah
c.    Peserta didik memiliki kemandirian, mampu berkomunikasi dan kreatif.
























BAB III
PENYELENGGARAAN PROGRAM
BINA ANAK MUSLIM BERBASIS MASJID

A.    Persiapan
Tahapan-tahapan persiapan
1.    Koordinasi
2.    Identifikasi dan motivasi calon warga belajar, kebutuhan belajar, calon Ustadz/Ustadzah dan lokasi
3.    Penyusunan desain kerja dan pengorganisasian
4.    Rekrutmen calon peserta didik
5.    Orientasi tenaga kependidikan
6.    Penyusunan GBPP/Kurikulum
7.    Penyusunan program kegiatan bermain (PKB) dan jadwal
8.    Pengadaan sarana belajar/bermain

B.    Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Ustadz/Ustadzah menelaah kurikulum / GBPP yang sudah disusun
b.    Ustadz/Ustadzah menyusun jadwal kegiatan dan bahan ajar yang akan dibahas
c.    ustadz/Ustadzah menentukan metode menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan
d.    ustadz/Ustadzah memilih pola pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan isi bahan ajar yang ingin disampaikan.

1.    Pola pembelajaran pada kelompok belajar
a.    pola pembelajaran sasaran antara

Pola ini digunakan jika tujuan dan isi pembelajarannya :
1.    Cukup dipahami oleh orang tua
2.    Orang tua harus menerapkan kemampuannya pada saat mengasuh dan membimbing peserta didik.




b.    Pola pembelajaran sasaran antara dan inti




Pola ini digunakan jika tujuan dan isi pembelajarannya :
1)    Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik.
2)    Berkenaan dengan perangsangan dan penumbuhan kemampuan anak
2.    Pola pembelajaran pada keluarga
Pola ini merupakan tndak lanjut dari kegiatan yang telah dilakukan di BAMBIM untuk diterapkan kembali dirumah dalam pengasuhan dan pembimbingan anak yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
3.    Garis-garis besar program pembelajaran BMBIM
a.    Untuk menyederhanakan lingkup program kegiatan dan menghindari tumpang tindih serta untuk memudahkan ustadz/ustadzah BAMBIM menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik dan ustadz/ustadzah.
b.    Rambu-rambu pembelajaran BAMBIM
1.    GBPP BAMBIM merupakan amanah dan pegangan bagi ustadz/ustadzah berisikan materi inti yang perlu dipelajari dan dilaksanakan oleh ustadz/ustadzah agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai
2.    GBPP BAMBIM ini harus dibaca dan dipahami secara keseluruhan bukan bagian demi bagian
3.    Kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat tercapai oleh anak didik, dilaksanakan melalui tema-tema dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan tersebut
4.    Hubungan antara kemampuan yang diharapkan, dapat dicapai dengan tema-tema tersebut yang tertian dalam matrix
5.    Pencapaian kemampuan yang diharapkan dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar dengan menggunakan berbagai metode dan tekhnik serta alat-alat bermain yang sesuai dengan prinsip-prinsip belajar anak
6.    Kemampuan yang ingin dicapai, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bertahap dan berulang sesuai dengan kemampuan anak
7.    Tema-tema dalam GBNP BAMBIM ini telah diurutkan mulai dari lingkungan terdekat dengan anak sampai dengan yang terjauh
8.    Peristiwa-peristiwa penting dan kejadian yang tiba-tiba dapat dibicarakan pada saat hal itu berlangsung walaupun sedang membicarakan tema yang berbeda
9.    Tema-tema yang digunakan diintegrasikan dengan imtaq

4.    Program kegiatan pembelajaran
a.    Program pembelajaran dalam bentuk prilaku
Program kegiatan ini meliputi aspek-aspek pengembangan :
1.    Akidah san akhlak islam
2.    Sosial Ekonomi
b.    Program pengembangan dalam rangka pengembangan kemampuan dasar
Program kegiatan ini meliputi aspek-aspek pengembangan :
1.    Bahasa
2.    Kognitif
3.    Fisik/Motorik
4.    Seni
c.    Pendekatan pembelajaran
Prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran :
1.    Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan
2.    Berorientasi pada kebutuhan anak
3.    Bermain sambil belajar
4.    Menggunakan pendekatan tematik
5.    Kreatif dan inovatif
6.    Lingkungan kondusif
7.    Mengembangkan kecakapan hidup

5.    Tema-tema yang digunakan pada BAMBIM
Tema sebagai alat sarana atau wadah untuk mengenalkan konsep pada anak dengan tujuan :
a.    Menyatukan 10 materi dalam satu kesatuan yang utuh
b.    Memperkaya pembendaharaan anak




Tema-tema yang dapat digunakan pada kegiatan BAMBIM adalah :
1.    Aku
a.    Identitas diri
b.    Anggota Tubuh
c.    Panca Indra
2.    Keluargaku
a.    Anggota keluarga
b.    Tugas Anggota Keluarga
c.    Pekerjaan
3.    Kebutuhan
a.    Makan dan minum
b.    Pakaian
4.    Lingkunganku
a.    Rumah
b.    Sekolah
c.    Tempat Ibadah
d.    Tempat Rekreasi
5.    Binatang dan tumbuhan
a.    Binatang kesayangan
b.    Jenis binatang
c.    Macam-macam binatang
d.    Binatang buas dan peliharaan
e.    Tanaman
f.    Guna Tanaman
6.    Transportasi dan komunikasi
a.    Kendaraan kesukaan
b.    Macam kendaraan
c.    Guna kendaraan
d.    Nama pengemudi
e.    Tempat pemberhentian
f.    Guna alat
g.    Bentuk alat
h.    Cara menggunakan
7.    Alamku
a.    Air udara
b.    Matahari, bulan, bintang, bumi dan langit
c.    Gejala alam
8.    Api
a.    Warna api
b.    Kegunaan api
c.    Bahaya api
9.    Negaraku
a.    Warna Bendera
b.    Nama Negara
c.    Hari-hari besar nasional
10.    Kehidupan di kota, desa, pesisir, dan pegunungan
a.    Lingkungan
b.    Tata cara kehidupan
c.    Macam-macam pekerjaan

























BAB IV
PENUTUP

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan struktur dan fungsi otak anak sehingga dapat memberikan pengaruh yang menetap terhadap perkembangan prilaku dan kepribadian anak selanjutnya. Pengalaman pendidikan dipandang sebagai suatu yang berkesinambungan sehingga pengalaman pendidikan pada masa dini akan melandasi proses dan hasil pendidikan selanjutnya.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat merupakan suatu realisasi dari hak anak untuk hidup dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Makalah ini menekankan penanganan anak usia dini secara komprehensif di lingkungan masjid dan sekitarnya, termasuk orang tua melalui pengajian-pengajian di majelis ta’lim.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amien























DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnaen. Nurjanah Mien. Holik Maftuh,Pedoman Tekhnis Penyelenggaraan PAUD Bam-Bim, Jawa Barat, 2010.
BP-PLSPRegion II Jaya Giri, Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Kelompok Bermain Anak Usia 4-5 tahun, 2005.
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 1998.
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Anak Dini Usia, 2003





0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...